Setiap orang memiliki cita-cita. Banyak yang ingin
menjadi guru, dokter, pengusaha, atau bahkan presiden. Artinya, persaingan
untuk menggapai cita-cita tersebut semakin sulit. Bagaimana dengan profesi
jurnalis? Adakah orang yang bercita-cita berprofesi sebagai jurnalis yang andal? Kenapa
tidak memilih yang ini?
Skill menulis
dan rasa ingin tahu yang tinggi itu adalah modal awal untuk menjadi seorang
jurnalis.
Seorang jurnalis
dapat mengetahui peristiwa dengan cepat
dan menjadi orang yang lebih aktual dibandingkan masyarakat umum. Seorang
jurnalis harus mengolah informasi yang didapatkan untuk diberikan kepada
masyarakat.
Selalu bertemu dengan orang baru merupakan salah satu keuntungan menjadi seorang jurnalis. Saling bertukar pikiran
dan juga menambah wawasan. Membahas topik-topik yang sedang hangat dimasyarakat.
Seorang jurnalis berkesempatan melakukan
perjalanan ke tempat-tempat diseluruh dunia untuk melakukan liputan. Meliput
kuliner daerah, mengunjungi tempat-tempat wisata dan dapat belajar kebudayaan
daerah tersebut.
Dikutip dari Erik Hodgis ahli dan
praktisi jurnalistik, “Jurnalistik adalah pengiriman informasi dari sini ke
sana dengan benar, seksama, dan cepat, dalam rangka membela kebenaran dan
keadilan”. Seorang jurnalis harus membela kebenaran dan keadilan. Harus bersikap
netral dan tidak memihak kepada siapapun. Karena jurnalis yang andal adalah ia yang memperjuangkan kebenaran dan keadilan.
Jurnalis adalah satu-satunya profesi yang dibayar untuk
belajar. Melihat, mendengar, dan berbincang hal baru
setiap hariya merupakan pembelajaran yang sangat berharga yang tidak akan
didapatkan di manapun selain dunia jurnalis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar